Ilmu Budaya Dasar
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
- Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kebudayaan merupakan suatu bawaan lahir dari asal dimana manusia itu tinggal atau dilahirkan. Kebudayaan lahir dari kebiasaan seseorang berprilaku terhadap lingkungan hidup disekitarnya. Atau kebudayaan mengikuti leluhur suatu kelompok manusia yang sudah turun temurun yang mempengaruhi kebiasaan manusia itu dalam berprilaku dan berfikir terhadap lingkungan disekitarnya.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan sebab semua laku dan perbuatan tercakup didalamnya. Menurut saya kebudayaan tidak hanya manifestasi dari cara berfikir namun juga menyangkut moral, etika, prilaku, kesenian, hukum dan visi kehidupan manusia yang didapat sejak lahir dan hasil turun temurun dari leluhur dimana asal manusia itu dilahirkan. Tidak ada budaya yang identik sama persis diantara bangsa-bangsa di dunia ini.
Kebudayaan tidak lepas dari berbagai unsur-unsur pembangunya. Berbagai unsur-unsur pembangun kebudayaan tersebut antara lain ; Sistem religious, Sistem organisasi kemasyarakatan, Sistem Pengetahuan, Sistem mata pencaharian hidup, Sistem Ekonomi, Sistem teknologi, Sistem bahasa, dan Sistem kesenian.Unsur kebudayaan dalam kelompok manusia atau masyarakat yang paling identik adalah Sistem keseniannya. Hal yang paling menonjol melambangkan kebudayaan itu. Indonesia merupakan Negara dengan beragam kebudayaan terutama dalam kesenian tradisionalnya. Setiap provinsi di seluruh Negara Indonesia memiliki kesenian tradisional yang berbeda beda. Baik dari seni tari, seni kria, dan masih banyak lagi. Setiap daerah nya memiliki khas masing-masing.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan tadi. Dimana gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi kebudayaan antara lain faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Faktor dalam yang mempengaruhi kebudayaan berasal dari masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti misalnya perubahan jumlah penduduk yang semakin padat sehingga ada beberapa tatakan unsur yang membentuk budaya itu sendiri yang harus diubah. Sedangkan faktor luar dari perubahan kebudayaan adalah pengaruh dari budaya asing. Setiap kebudayaan pasti mengalami kemajuan dan menelaah setiap dasar kebudayaan yang mana yang merugikan dan mana yang menguntungkan dan baik bagi perkembangan zaman dan teknologi seiring waktu.
1.7. Manusia dan Cinta Kasih
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang- kadang mencintai orang lain, atau juga istri dan anaknya, harta, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
- Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan dirinya dan ia pun mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup. Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Al –Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
“Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.” (QS,al-Adiyat, 100:8)
“Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus asa dan ia mengira tidak akan bisa memperoleh karunia lagi,” (QS,Fushilat, 41:49)
Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan pada mereka.
- Cinta kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya , ia tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Oleh karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberikan pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada dirinya sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah terhadap orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian bisa merelisasikan kebaikan individu dan masyarakat. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
- Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasanNya ialah Dia yang menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung, dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.” (QS,Ar-Rum, 30:12)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis.
- Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
- Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dan anaknya , maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya , karena mereka sumber kesenangan, kegembiraan baginya , kekuatan, kebanggan ,dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya setelah dia meninggal dunia.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah Nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta,kasih sayang, belas kasihan, untuk naik perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak :
“…Dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di trmpat yang jauh terpencil – : “Hai ..anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir.” (QS, Yusuf, 12:84)
Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak kepada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberiaknnya kepada mereka , demi kebaikan dan kepentingan mereka sndiri.
- Cinta Kepada Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi maha penyayang”(QS Ali Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjasi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta.
- Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
2.1. DAFTAR PUSAKA
3.1 Aprian, Rendy. 2015. Pengertian,tujuan,dan Ruang lingkup ilmu budaya dasar. https://rendyaprian21.wordpress.com/2015/04/14/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/amp/. 13 Maret 2020
3.2 Andiyana, Andreas. 2015. Perbedaan Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Budaya Sosial. http://andreasandiyana.blogspot.com/2015/03/per... . 13 Maret 2020
3.3 Caesar, Ahmad taufiq. 2015. Pengertian dan Tujuan Ilmu Budaya Dasar. https://ahmadtaufiqcaesar.wordpress.com/3-2/ . 13 Maret 2020
3.4. Aprian, Rendy. 2014 Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.ttps://rendyaprian21.wordpress.com/2015/04/14/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/. 11 Maret 2020
3.5. Diningsih, Euis Ika. 2014. Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan (sastra). euis-ikadiningsih.blogspot.com/2014/10/hubungan-ilmu-budaya-dasar-dengan.html. 13 Maret 2020
3.6 Mubaraq, Muhammad zein. 2015. Manusia dan Kebudayaan. https://www.kompasiana.com/saveconsistency/manusia-dan-kebudayaan_5529d6dbf17e61aa2dd62416 . 13 Maret 2020
3.7 Christian, Michael. 2016. Manusia dan Cinta Kasih(Ilmu budaya dasar). https://michaelchristiansite.wordpress.com/2016/02/11/manusia-dan-cinta-kasihilmu-budaya-dasar/amp/ . 13 Maret 2020
ig : adelliadyn
Komentar
Posting Komentar